KOMUNIKASI KAUM GAY DI YOGYAKARTA Studi Etnografi Pros Komunikasi pada Kelompok Km Gay di Yogyakarta

Dari tiga kelompok gay yang deli, terdapat perbedaan mpun persamaan pada kelompok-kelompok gay tersebut. Unt stat sosial dan tgkat pendidikan tggi komunikasi yang dilakan baik sera verbal, non verbal, dan gaya kepemimpan dalam kelompok mencermkan karakteristik yang khas. Dj dari komunikasi non verbal, kelompok gay pada kelompok Taman Sari Food Court i menekankan pada simbol-simbol yang hampir sama ngan apa yang biasa ka lihat sebagai pria metroseksual. Baik dari unsur bahasa tubuh, penampilan sampai ngan parfum yang digunakan. Sementara dj dari sisi komunikasi verbal, pada kelas i menggunakan bahasa gl sebagai pengantar komunikasi antar anggota namun mempunyai tgkat penggunaan yang tidak mendomasi, artya hanya digunakan pada waktu tertentu ketika berkumpul di kelompoknya. Sementara dj dari gaya kepemimpan dalam kelompok, dalam kelompok i terdapat kepemimpan rmal namun tidak terlalu menonjol, mkipun mikian kepemimpan rmal dalam kelompok i mampu menjadi panutan dan mediasi dalam memehkan dan menyelaikan konflik dalam kelompok. Kelompok gay pada kelas menengah mempunyai pola dan karakteristik yang berbeda ngan ngan kelompok kelas atas. Dalam kelompok Ramten i, komunikasi nonverbal mempunyai karakteristik yang hampir sama namun perbedaannya terletak pada penampilan fisiknya. Jt dalam kelompok menengah penampilan fisik sangat mengintifikasikan dirya sebagai seorang gay hal i terlihat dari tampilan gaya metroseksual. Sementara unt komunikasi verbal, dalam perbngan sehari-hari penggunaan istilah-istilah yang hanya dimengerti oleh kelompok cenng lebih serg digunakan namun masih dalam lgkup kelompok atpun dalam berkomunikasi antar sama gay diluar kelompok. Gaya kepemimpan rmal dalam kelompok kelas menengah i jt tidak diakui at lebih tepatnya tidak terlihat, Hal i dikarenakan dalam satu kelompok terdiri dari jenjang umur dan tgkat ekonomi serta pendidikan yang hampir sama, sehgga adanya permasalahan dalam kelompok diselaikan sera bersama-sama. Kelompok gay pada kelas menengah kebawah mempunyai karakteristik yang berbeda dibandgkan ngan dua kelompok lanya. Pada tataran komunikasi nonverbal pembedaan terletak pada tampilan yang sul unt dintifikasikan sebagai seorang gay. Sera fisik dalam kelompok i, km gay berpenampilan biasa layaknya orangorang normal. Penggunaan parfum juga tidak mengandung nuansa yang lembut. Komunikasi verbal dalam kelompok dilakan sera vulgar, penggunaan kalimatkalimat berb seksual dan bahasa-bahasa gl khas km gay digunakan di semua tempat dan dilakan ngan tensas yang tggi. Artya bahasa km gay adalah bahasa sehari-hari anggota kelompok, baik dalam lgkup kelompok mpun di luar kelompok. Bahkan ketika berteraksi ngan non gay bahasa i tetap digunakan. Sedangkan gaya kepemimpan dalam kelompok gay i sangat kuat didomasi oleh sosok figur tertentu. Figur kepemimpan rmal i dijadikan sebagai panutan dalam kelompok dan dihormati. Sehgga penyelaian konflik dan permasalahan dalam kelompok akan langsung dapat diredam hanya oleh salah satu figur pemimp rmal i. Gambaran di atas menunjkan berbagai mam elemen yang membedakan antara tiga kelompok gay yang deli. Namun mikian, peneli meneman tidak hanya perbedaan tetapi juga adanya po pentg yang menandakan persamaan ketiga kelompok tersebut. Po u adalah, motivasi para km gay unt mas ke dalam kelompok tersebut, dimana tiap-tiap kelompok menawarkan atmosfer yang nyaman yang membuat tiap dividu merasa mempunyai keluarga ba. Sifat kebersamaan yang dijunjung tggi ketiga kelompok tersebut memberikan rasa aman dan nyaman bagi tiap dividu unt bebas berekspri, berbagi, dan salg bertoleransi satu sama la. Bahkan pada beberapa dividu, menilai kelompok sebagai keluarga pertama mereka.