Dédé Oetomo is a Founr and Tstee of GAYa NUSANTARA Foundatn () Surabaya, Indonia. He currently also chairs the Regnal Advisory Group of the Asia-Pacific Coaln…
Contents:
- YAYASAN GAYA NUSANTARA
- A HAPPY WARRR A FALTERG BATTLE FOR INDONIAN GAY RIGHTS
- IN NSERVATIVE INDONIA, A GAY EX-POLICEMAN TAK HIS BATTLE TO URT
YAYASAN GAYA NUSANTARA
Dédé Oetomo fished his PhD Lguistics and Southeast Asian Studi at Cornell Universy (1984). In March 1982 he helped found Indonia’s first anizatn for homosexuals, Lambda Indonia (1982-1986). He is also -founr (1987) and a member of the board of tste of GAYa NUSANTARA Foundatn. Sce 2007 he is also a member of the (Interim) Governg Board of… * dede oetomo gaya nusantara *
In 1998 he received the Felipa Souza Award om the Internatnal Gay and Lbian Human Rights Commissn and 2001 the Utopia Award for Pneerg Gay Work Asia. Mej surat pernyataan sikap dari Ferasi As Pelangi (), YLBHI bersama 15 LBH se-Indonia () dan LBH Masyarakat () terka pembubaran paksa Porseni Waria-Bissu se-Sulawi Selatan, yang mepakan kegiatan tahunan yang ke-23 Fom Kekunan Waria-Bissu Sulawi Selatan pada tanggal 19 Januari 2017, di Soppeng, Sulawi Selatan oleh Kepolisian Daerah Sulawi Selatan, Yayasan GAYa NUSANTARA mengem tdakan … Lanjutkan memba Pernyataan Sikap Kami Atas Pembubaran Paksa Pekan Olahraga & Seni (Porseni) Waria-Bissu Se-Sulawi Selatan di Kabupaten Soppeng.
A HAPPY WARRR A FALTERG BATTLE FOR INDONIAN GAY RIGHTS
Dédé Oetomo, Pendiri dan Pemba Yayasan GAYa NUSANTARA, Surabaya, menyampaikan Orasi Kebudayaan dalam ara Diversy Award 2021, di Jakarta. * dede oetomo gaya nusantara *
GAYa NUSANTARA sudah berdiri selama lebih dari 30 tahun, dan kami masih g tes memperjuangkan apa yang menjadi hak teman-teman LGBTIQ di Indonia. Terdapat enam strategi pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS yau: … Lanjutkan memba Media Rilis: GAYa NUSANTARA dan Rumah Cemara.
Jakarta, IDN Tim - Dédé Oetomo, Pendiri dan Pemba Yayasan GAYa NUSANTARA, Surabaya, menyampaikan Orasi Kebudayaan dalam ara Diversy Award 2021, di Jakarta, Mggu, 12 Dember digelar Serikat Jurnalis Unt Keberagaman (SEJUK) didung Ktaan Bar Norwegia. Kebijakan yang sepa adalah pelarangan penggunaan huf Tnghoa pada papan nama toko dan sebagaya., yang kembali menggalkan perasaan tidak enak pada diri saya.
IN NSERVATIVE INDONIA, A GAY EX-POLICEMAN TAK HIS BATTLE TO URT
* dede oetomo gaya nusantara *
Sewaktu sudah di bangku SMA, rasa beda yang menimbulkan kecemasan u diperparah oleh wana homofobik dalam pelajaran agama, liputan media massa mpun bisik-bisik gunjgan bernada mirg di kalangan kawan-kawan sekolah mpun rekan-rekan sama anak kos.
GAYa NUSANTARA is an anizatn Indonia that is open and proud of s inty and do not qutn the diversy of sex, genr and sexualy as well as other backgrounds. This anizatn was found 1987 by De Oetomo as an associatn to fight for LGBTIQ rights Indonia. This… * dede oetomo gaya nusantara *
Terobosan terjadi ketika saya meneman dua baan yang memba mata dan pikiran saya pertama, pada September 1975, saya menerima edisi majalah Time yang sera panjang lebar menguraikan kehidupan gay di Amerika Serikat, termas gerakan pembebasan gay (gay liberatn) yang mulai marak dan an sejak hu-hara Stonewall di Kota New York pada tahun 1969. Liputan i meyakkan saya bahwa ada banyak orang-orang gay seperti saya yang dapat menjalani hidup sera terba, bahkan menjadi aktivis gerakan unt mengubah masyarakat menjadi lebih menerima keberagaman ka, beberapa bulan kemudian pada tahun 1976, saya meneman di Toko Bu Nara, Surabaya, yang serg saya kunjungi, sebuah bu berjudul Homosexual Behavr Among Mal oleh Wawright Churchill. Berdasarkan tjan terhadap kajian-kajian berbagai disipl ilmu seperti psikologi, psikiatri, dan antropologi, tis bu u adalah bahwa homoseksualas mepakan bagian dari keberagaman seksualas pada tahun 1976 u saya melanjutkan kuliah sarjana lengkap di Malang, saya hanya dapat berkonsultasi ngan psikolog sekali saja.
De Oetomo, of Surabaya, east Java, is creatg the first natnal fom of gays and lbians Indonia. * dede oetomo gaya nusantara *
” Kebetulan di sana-si dalam kuliah prosa dan drama, kami dipajankan pada novel at drama yang mengung tema biseksualas at homoseksualas, seperti novel Julian oleh Gore Vidal (yang belakangan saya tahu memang gay) dan drama The Zoo Story oleh Edward Albee (yang juga gay).
Sera kebetulan saya meneman pamflet gay liberatn yang derbkan oleh anisasi Quakers (Amerin Friends Service Commtee), yang terkenal progrif.
Maka sera langsung at melalui surat saya pun melela kepada orang-orang kat saya: keluarga, kerabat, kawan-kawan lama dan sahabat pena, kawan kuliah, dosen dan siapa saja yang ada di sekar memberanikan diri memjam bu-bu tentang berbagai aspek homoseksualas dan gerakan gay dari perptakaan universas. Sudah liburan ai, saya pun bergabung ngan Gay People at Cornell, anisasi gay di kamp, yang di kemudian hari saya ba mepakan anisasi gay kamp ka di Amerika Serikat (1968).
De Oetomo (born Pasuan, East Java, Indonia 1953) is a mpaigner for LGBT rights Indonia and an expert on genr issu East Java. He is the founr of GAYa Nantara (formerly named Lambda Indonia), the first anizatn for LGBT rights Indonia, and a member of the Peopl * dede oetomo gaya nusantara *
Barangkali jt karena intas etnis kami yang diliyankan (dan kami liyankan juga), kebiasaan i dalam hal etnisas, baan dan pendidikan yang menekankan ketaraan dalam keberagaman bahasa dan masyarakat lambat-ln berhasil membuat saya menerima ketnghoaan saya (dalam semua knikannya) di hadapan golongan-golongan etnis la mpun terhadap narasi nasnal Indonia, bahkan hal orientasi seksual, kembali pajanan terhadap liputan media yang memberdayakan moras seksual kala u, juga baan ilmiah yang sepa, dapat mengubah swa-homofobia saya menjadi penerimaan diri yang teguh, sehgga saya pun berani melela dan bahkan menjadi aktivis keberagaman, khnya dalam dimensi genr dan seksualas, sejak 1980.
De Oetomo, nsired the godfather of Indonia’s gay rights movement, is fightg a backlash that has turned a long-chilly climate outright hostile. * dede oetomo gaya nusantara *
Izkanlah saya berbagi hal-hal yang saya dapatkan dari baan-baan yang berdasarkan penelian dan pemikiran ilmiah yang kris meyakkan saya bahwa orientasi seksual gay hanyalah bagian dari keberagaman psikologi dan psikiatri yang kris saya teryakkan bahwa homoseksualas ban penyak at gangguan jiwa, dan memang tidak dapat dan tidak perlu diubah. Dari berbagai baan saya belajar: penentuan bahwa homoseksualas adalah gangguan jiwa u didasarkan pada sampel orang-orang homoseks yang datang ke psikolog at psikiater, yang memang mengalami gangguan jiwa karena merasakan kenjangan antara orientasi seksualnya dan norma yang doman dalam masyarakat.
Di si meto serhana dari soslogi memberikan perspektif yang berbeda ketika diadakan survei kepada orang-orang gay yang tidak demui di praktek psikolog at psikiater, dan ternyata mereka menunjkan kehatan mental yang rata-rata antropologi saya belajar bahwa ada banyak budaya di mana keberagaman seksualas dan genr lazim deman dan derima sebagai bagian dari kehidupan masyarakat.
Dalam salah satu baan saya meneman pernyataan dari Margaret Mead, salah seorang pertis antropologi, yang mengatakan, kal dalam suatu budaya suatu fenomena at perilaku tidak dilarang, tidak ada alasan unt ka tetap melarangnya dalam budaya ka saya sudah melela dan menulis sebagai aktivis gay pemula, hal i sampai pada perhatian gu saya di Cornell waktu u, Pak Ben Anrson, dan dia pun memberikan setump fotokopi artikel-artikel yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun, yang menunjkan kekayaan ragam genr dan seksualas dalam budaya-budaya Nantara.
The “Fay Rilience Bill" would force lbian, gay, bisexual and transgenr people to treatment to “cure” their sexual orientatn or genr inty. * dede oetomo gaya nusantara *
Belakangan saya menyimpulkan bahwa tidak benar bahwa homoseksualas dan keberagaman genr dan seksualas lanya berasal dari Barat, karena sudah ada di akhirnya, walpun pada masa u saya sudah tidak religi lagi, dari teologi dan studi teks yang memberdayakan, yang belakangan berkembang menjadi teologi queer, saya belajar bahwa sikap agama-agama Samawi yang menaban homoseksualas, yang ka lihat sekarang, sungguhnya diakibatkan oleh tafsir at terjemahan yang dipengahi oleh sikap homofobik penafsir dan penerjemahnya, at dafsirkan at derjemahkan tanpa memperhatikan konteks.
Yang juga senafas ngan u adalah kegiatan pengelolaan pengetahuan yang antara la dikerjakan peneli dan pendidik, umumnya di perguan tggi, tetapi kadang has dilakan di luar lgkungan u, karena seperti akan saya krikkan pada bagian berikut i: kadang perguan tggi, alih-alih menjadi fasilator penemuan soli atas tabu-tabu tertentu yang sungguhnya tak berdasar, jt menjadi bagian dari karena u dalam strategi gerakan anisasi mam GAYa NUSANTARA, anisasi utama saya saat i, kemraan strategis ngan media dan lembaga ilmu pengetahuan yang menghargai dan menjunjung tggi keberagaman u sangat pentg. Kadang penolakan datang dari masyarakat juga; dan polisi, alih-alih menjadi was yang adil, lebih serg menghentikan bagian-bagian dari pemertah, walpun ban pemertah sera keluhan, seperti dapat ka saksikan pada apa yang oleh para aktivis damakan “tsunami panik moral” terhadap “LGBT” pada tahun 2016 lalu, sera eksplis menunjkan homofobia dan transfobia mereka, baik ngan ulan-ulan mpun man legislasi yang bulan November 2021 yang lalu, kebetulan saya menngarkan sambutan Duta Bar Kanada unt Thailand, Laos dan Kamboja, Dr Sarah Taylor, pada ara HERO Awards darg yang diselenggarakan oleh anisasi yang waktu u saya ketuai, APCOM.